3 Tulisan dan Tugas
Tulisan
Jenis-Jenis Konflik
v Konflik antara atau dalam peran
sosial (intrapribadi), misalnya
antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
v Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga,
antar geng).
v Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi
melawan massa).
v Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
v Konflik antar atau tidak antar agama
v Konflik antar politik.
v konflik individu dengan kelompok
Sumber-Sumber Konflik
1.
Faktor
komunikasi (communication factors)
2.
Faktor
struktur tugas maupun struktur organisasi (job structure or organization)
3.
Faktor
yang bersifat personal (personal factors)
4.
Faktor
lingkungan (environmental factors)
STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
Yang
pertama adalah adanya pendekatan terhadap konflik yang dialami pendekatan yang
dilakukan diantaranya:
1. Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan
jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika
potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya.
Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi
untuk menenangkan diri.namun pendekatan ini menurut saya kurang
baik,kenapa ? kalau kita menghindari konflik yang terjadi bukankah nantinya
malah akan menimbulkan konflik yang lebih besar. Lebih baik menerima konflik
tersebut lalu meluruskan permasalahannya lalu diskusikan agar tidak menimbulkan
masalah yang lebih besar.
2.
Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain
untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut
penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan
memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi
bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan
kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
3.
Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya
bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding
yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda.
Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang
penting untuk alasan-alasan keamanan.
4.
Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan
menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima,
serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
5.
Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana
individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama dalam penyelesain
masalahnya.
Mengendalikan
konflik berarti menjaga tingakat konflik yang kondusif bagi perkembangan
organisasi sehingga dapat berfungsi untuk menjamin efektivitas dan dinamika
organisasi yang optimal. Namun bila konflik telah terlalu besar dan
disfungsional, maka konflik perlu diturunkan intensitasnya, antara lain dengan
cara :
1. Mempertegas atau menciptakan tujuan bersama. Perlunya
dikembangkan tujuan kolektif di antara dua atau lebih unit kerja yang dirasakan
bersama dan tidak bisa dicapai suatu unit kerja saja.
2. Meminimalkan kondisi ketidak-tergantungan. Menghindari
terjadinya eksklusivisme diatara unit-unit kerja melalui kerjasama yang sinergis
serta membentuk koordinator dari dua atau lebih unit kerja.
3. Memperbesar sumber-sumber organisasi seperti : menambah
fasilitas kerja, tenaga serta anggaran sehingga mencukupi kebutuhan semua unit
kerja.
4. Membentuk forum bersama untuk mendiskusikan dan
menyelesaikan masalah bersama. Pihak-pihak yang berselisih membahas sebab-sebab
konflik dan memecahkan permasalahannya atas dasar kepentingan yang sama.
5. Membentuk sistem banding, dimana konflik diselesaikan
melalui saluran banding yang akan mendengarkan dan membuat keputusan.
6. Pelembagaan kewenangan formal, sehingga wewenang yang
dimiliki oleh atasan atas pihak-pihak yang berkonflik dapat mengambil keputusan
untuk menyelesaikan perselisihan.
7. Meningkatkan intensitas interaksi antar unit-unit kerja,
dengan demikian diharapkan makin sering pihak-pihak berkomunikasi dan
berinteraksi, makin besar pula kemungkinan untuk memahami kepentingan satu sama
lain sehingga dapat mempermudah kerjasama.
8. Me-redesign kriteria evaluasi dengan cara mengembangkan
ukuran-ukuran prestasi yang dianggap adil dan acceptable dalam menilai
kemampuan, promosi dan balas jasa.
Ada
tiga metode penyelesaian konflik yang sering digunakan, yaitu dominasi atau
penekanan, kompromi, dan pemecahan masalah integratif.Dominasi atau penekanan.
Dominasi atau penekanan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Kekerasan (forcing) : yaitu penekanan otokratik.
2. Penenangan (smoothing) : menenangkan diri dari konflik
3. Penghindaran (avoidance) : menghidari konflik itu sendiri
4. Aturan mayoritas (majority rule) yaitu menyelesaikan konflik
antar kelompok dengan melakukan pemungutan suara (voting) melalui prosedur yang
adil.
5. Kompromi : yaitu mencari jalan tengah untuk kedua pihak yang
terjadi konflik
1. One Way Traffic: Komunkasi satu arah yang artinya komunikasi
ini terjadi jika seseorang mengirim berita tidak bermaksud untuk menerima umpan
balik (respon) dari orang yang menerimanya secara langsung. Jadi hanya
bermaksud memberikan informasi atau menyampaikan perintah dari atasan untuk
dikerjakan karyawan.
A B
A : Si pengirim berita
B : Si penerima berita
A B
A : Si pengirim berita
B : Si penerima berita
Komunikasi lebih dari 2 orang. Menurut J E Waltes dalam organisai bisa dicari berapa jumlah tata
hubungan yang terjadi kalau penambahan jumlah orang yang melakukan
komunikasi terus bertambah. Adapun cara untuk mencarinya adalah:
R = N ( N – 1 )
R adalah Relationship, sebagai
tata hubungan orang dalam konunikasi.
N adalah jumlah orang yang
berkomunikasi.
Dalam artian rumus diatan
menjelaskan secara matematis bahwa jumlah tata arus hubungan yang ada dalam
suatu organisai sama dengan jumlah orang-orang yang ada dalam oraganisasi
dikalikan jumlah orang tersebut dikurang satu.
Proses Komunikasi
Dalam sebuah proses komunikasi ada
beberapa unsur: pengirim berita, sarana pengiriman berita, dan penerima
berita. Pengirim berita adalah orang yang bermaksud menyampaikan sebuah
informasi kepada orang lain. Dengan berbagai macam cara yang digunakan untuk
menyampaikan informasinya asalkan sudah memenuhi syarat-syarat yang telah di
sebutkan sebelumnya.
Sarana komunikasi adalah saluran serta mekanisme
yang dipergunakan untuk menyalurkan tanda-tanda. Penerima menerima tanda yang
dikirim dan menerjemahkan untuk dirinya. Bila tanda tersebut membingungkan dan
tak jelas maka tak ada komunikasi.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan sebuah proses
dinamika yang secara jelas dipakai dlam seuah organisai. Penyampaiaan informasi
yang akurat dan pemahaman atas informasi dari satu unit ke unit tidak hanya
vita dalam perumusan dan implementasi tujua-tujuan organisasional tapi juga
merupakan peralatan dan sarana penting melalui mana kegiatan-kegiatan
organisasional.
Menurut
para ahli definisi komunikasi sebagai berikut:
James A.F. Stoner & Charles
Wankel (1989)
komunikasi ialah satu cara manusia berhubungan yang melibatkan pengertian
atau maksud, dengan syarat mereka perlu setuju dengan definisi istilah-istilah
yang digunakan berdasarkan sesuatu yang simbolik seperti isyarat, huruf, nomor,
dan perkataan yang melambangkan atau menyerupai ide-ide yang dapat menyampaikan
maksud.
menurut Keith Davis
komunikasi adalah suatu proses
penyampaian informasi dan pengertian dari orang ke orang lain.
Chester I barnard
Komunikasi adalah alat dimana
orang-orang bersangkutan saling berhubungan satu sama lain dalam suatu organisai
untuk mencapai tujuan umum.
Koontz O’Donnell
Komunikasi adalah sebagai suatu
pemindahan informasi dari suatu orang ke orang lain.
Sedangkan secara umum komunikasi
merupakan sebuah usaha mendorong orang lain menginterpretasikan pendapat
seperti apa yang dikehendaki oleh orang yang mempunyai pendapat terseut. Dengan
komunikasi diharapkan akan terperoleh titik kesamaan fikiran. Kemungkinan jika
salah atau kurang sempurnanya penyampaian akan mencegah hal yang tidak
sepandannya dalam sebuah organisai.
Seperti memimpin, pasti kita akan
mencapai dan melaksanakan apa yang akan kita kehendaki. Melaksanakannya tidak
selalu menghalalkan segala cara, kita mampu untuk erinteraksi dan memahami
pemikiran dari orang yang menerima informasi. Kemudian informasi yang dierikan
haruslah jelas dan singkat untuk menghindari informasi yang tidak baik dan akan
menjadi issu atau kata burung.
Tugas
Didalam
organisasi terdapat empat bidang struktural, dan dibidang itulah konflik sering
terjadi, yaitu :
* Konflik hirarkis adalah
konflik antar berbagai tingkatan organisasi
* Konflik fungsional adalah
konflik antar berbagai departemen fungsional organisasi
* Konflik lini-staf adalah
konflik antara lini dan staf
* Konflik formal informal
adalah konflik antara organisasi formal dan organisasi informal.
BAGAIMANA
MENYALURKAN IDE MELALUI KOMUNIKASI?
Komunikasi
dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa
menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari.
Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan
perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam
menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita
(sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun
tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah
solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh
organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Akan
tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang
kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah
sebagai berikut:
1.
Ide
(gagasan) => Si Sender
2.
Perumusan
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
3.
Penyaluran(Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
4.
Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
5.
Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
6.
Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Dalam
membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka
membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah
dan tujuan organisasi.
Agar
tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting
dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga
koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Suatu
keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana
terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan
suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan
ke tujuan-tujuan individual.
Pengambilan
keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam
akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan
dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan
atau lingkungan
ANALISA :
Dalam
menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita
(sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun
tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah
solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh
organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Akan tetapi
dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang
kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah
sebagai berikut:
a.
IDE (gagasan) => Si Sender
b.
PERUMUSAN
Dalam perumusan,
disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
c.
PENYALURAN (transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan,
tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
d.
TINDAKAN
Dalam tindakan ini sebagai contoh
misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
e.
PENGERTIAN
Dalam pengertian ini disini kata-kata si
sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
f.
PENERIMAAN
Penerimaan ini
diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Pada umumnya
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan gerak gerik badan seperti
tersenyum,menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.
Dalam menyalurkan ide atau
solusi harus ada si pengirim (sender) dan si penerima (receiver). Ide-ide yang
diambil pun tidak sembarangan, tetapi ada penyaringan dan seleksi untuk diambil
ide manakah yang terbaik untuk di ambil dan dilaksanakan untuk oleh organisasi
tersebut agar mencapai tujuan bersama,serta visi dan misi suatu organisasi.
Adapun tahapan-tahapan cara menyalurkan ide melalui komunikasi :
·
Ide (gagasan) oleh sender.
·
Perumusan yaitu dalam perumusan ini
ide si sender disampaikan oleh kata-kata.
·
Penyaluran (transmitting) yaitu
penyaluran ini bisa lisan,tertulis,simbol maupun isyarat,dll.
·
Tindakan yaitu tindakan ini sebagai
contoh perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
·
Pengertian yaitu kata-kata si
sender dalam perumusan tadi dijadikan ide oleh si penerima.
·
Penerimaan yaitu ide atau informasi
ini diterima oleh penangkap berita (receiver).
Dalam
membina kerjasama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka
membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah
dan tujuan organisasi. Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama, pada
organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang tepat dan
se-efektif mungkin sehingga koordinasi dan kerja sama benar-benar
dilaksanakan dengan tepat juga.
Menyalurkan Ide
Melalui Komunikasi lainnya:
1. Proses penyaluran
komunikasi secara primer
Proses penyaluran komunikasi
secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media.
Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal
(bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan
lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan
atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Seperti disinggung di muka,
komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima
oleh komunikan. Dengan kata lain , komunikasi adalah proses membuat pesan yang
setala bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama
komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan disampaikan
kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau
perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh
komunikan.
Kemudian giliran komunikan untuk
menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia
menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi
dalam konteks pengertian. Yang penting dalam proses penyandian (coding)
adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi
tersebut (terdapat kesamaan makna).
Wilbur Schramm (dalam Effendy,
1994) menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil (terdapat kesamaan makna)
apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame
of reference) , yakni paduan pengalaman dan pengertian (collection of
experiences and meanings) yang diperoleh oleh komunikan. Schramm
menambahkan, bahwa bidang (field of experience) merupakan faktor
penting juga dalam komunikasi.
Jika bidang pengalaman
komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan
berlangsung lancar. Sebaliknya, bila bidang pengalaman komunikan tidak sama dengan
bidang pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama
lain.
Sebagai contoh seperti yang diungkapkan oleh Sendjaja(1994:33)yakni : Si
A seorang mahasiswa ingin berbincang-bincang mengenai perkembangan valuta asing
dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan lebih mudah
dan lancar apabila pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B yang
juga sama-sama mahasiswa. Seandainya si A tersebut membicarakan hal tersebut
dengan si C, sorang pemuda desa tamatan SD tentunya proses komunikaasi tidak
akan berjalan sebagaimana mestinya seperti yang diharapkan si A. Karena antara
si A dan si C terdapat perbedaan yang menyangkut tingkat pengetahuan,
pengalaman, budaya, orientasi dan mungkin juga kepentingannya.
Contoh tersebut dapat
memberikan gambaran bahwa proses komunikasiakan berjalan baik atau mudah
apabila di antara pelaku (sumber dan penerima) relatif sama. Artinya apabila
kita ingin berkomunikasi dengan baik dengan seseorang, maka kita harsu mengolah
dan menyampaikan pesan dalam bahasa dan cara-cara yang sesuai dengan tingkat
pengetahuan, pengalaman, orientasi dan latar belakang budayanya. Dengan kata
lain komunikator perlu mengenali karakteristik individual, sosial dan budaya
dari komunikan.
2. Proses penyaluran
komunikasi sekunder
Proses penyaluran komunikasi
secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan
media ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena komunikan sebagai sasaran
berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon,
teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua
yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu
menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar,
televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).
MACAM-MACAM
KOMUNIKASI
A.
Komunikasi Menurut Cara Penyampaian.
Kiranya
kita tidak perlu sulit untuk mengenali cara-cara penyampaian informasi dalam
komunikasi, karena pada dasarnya kita telah melakukannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Menurut
cara penyapaian informasi dapat dibedakan menjadi :
1.
Komunikasi Lisan.
- Yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh
jarak, dimana ke dua belah pihak dapat bertatap muka.
- Yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh
jarak.
1.
Komunikasi Tertulis.
- Yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan
untuk menyampaikan yang beritanya singkat. Jelas tetapi dipandang perlu
untuk ditulis dengan maksud tertentu.
- Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan
berita yang bersifat komplek
- Blangko-blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan
berita dalam suatu daftar.
- Gambar dan foto, Karena tidak dapat dilukiskan dengan
kata-kata atau kalimat.
- Spanduk, yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan
informasi kepada orang banyak.
Dalam
berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbagkan maksud dan tujuan
komunikasi itu dilaksanakan. Dan perlu juga resiko dari komunikasi tertulis
tersebut aman dan mudah dimengerti .
B.
Komunikasi Menurut Perilaku.
Komunikasi
merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secara otomatis, sehingga
dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku, komunikasi
dapat dibedakan menjadi :
·
Komunikasi Formal.
Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi atau
perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam sruktur organisasinya.
·
Komunikasi Informal.
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau
perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi.
·
Komunikasi Nonformal.
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat
formal dan informal, yaitu komunikasi yang bertujuan dengan pelaksanaan tugas
pekerjaan organisasi.
Maka
telah diketahui bahwa komunikasi formal, informal dan nonformal saling
berhubungan, dimana komunikasi nonformal merupakan jembatan antara komunikasi
formal dengan komunikasi informal yang dapat memperlancar penyelesaian tugas
resmi.
C.
Komunikasi Menurut Ruang Lingkup.
Ruang
lingkup terjadinya komunikasi merupakan batasan jenis komunikasi ono. Maka
dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan sebagai berikut :
v Komunikasi Internal.
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau
lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi
atau perusahaan tersebut saja.
v Komunikasi Eksternal.
Komunikasi yang berlangsung antara organisasi kepada pihak
masyarakat yang ada di luar organissi atau perusahaan tersebut.
Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :
·
Eksposisi, pameran, promosi,
publikasi, dan sebagainya.
·
Komperensi pers
·
Siaran televise, radio, dan
sebagainnya.
·
Bakti social, pengabdian pada
masyarakat, dan sebagainnya.
Komunikasi
eksternal dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan
kerjasamadengan masyarakat.
D.
Komunikasi Memurut Aliran Informasi.
Komunikasi
menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut :
v Komunikasi satu arah.
Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja.
v Komunikasi dua arah.
Komunikasi yang bersifat timbale balik, dalam hal ini
komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respons atau feedbeck kepada
komunikatornya.
v Komunikasi ke atas.
Komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan.
v Komunikasi ke bawah.
Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.
v Komunikasi kesamping.
Komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki
kedudukan sejajar.
Dengan demikian arah informasi tersebut akan dianut sebagai
bentuk interaksi komunikasinya.
E.
Komunikasi Menurut Jaringan Kerja.
Di
dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi akan terlaksana neburut
sistem yang ditetapkanya dalam jaringan kerja.
Komunikasi
menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :
v Komunikasi jaringan kerja rantai.
Komunikasi trjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan
jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
v Komunikasi jaringan kerja lingkaran.
Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk
seperti lingkaran.
v Komunikasi jaringan bintang.
Komunikasi yang terjadi melalui satu sentral dan saluranya
yang dilalui lebih pendek.
F.
Komunikasi Menurut Peranan Individu.
Dalam
komunikasi ini peranan individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses komunikasinya.
Ada beberapa macam antara lain :
v Komunikasi antar individu dengan individu yang lain.
Komunikasi yang terlaksana secara nonformal maupun informal.
v Komunikasi antara individu dengan lingkungan yang lebih
luas.
Komunikasi yang terjadi karena individu yang dimaksudkan
memiliki kemampuan yang tinggi.
v Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih.
Dalam komunikasi individu berperan sebagai perantara antara
dua kelompok atau lebih.
G.
Komunikasi Menurut Jumlah Yang Berkomunikasi.
Komunikasi
yang selalu terjadi diantara sesama manusia baik perorangan maupun kelompok.
Jumlah yang berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri,
disamping sifat dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Untuk itu dapat
dibedakan sebagai berikut :
v Komunikasi perseorangan.
Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau individual
antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga.
v Komunikasi kelompok .
Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok atau group
tentang masalah-masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang dalam
kelompok.
https://ericklatumeten.wordpress.com/2010/03/08/macam-macam-komunikasi/
Komentar
Posting Komentar